GROBOGAN, mediasapujagad.com – DPRD Grobogan menyatakan siap mengawal program perbaikan sekolah rusak yang dialokasikan Pemkab Grobogan melalui APBD Perubahan 2025.
Total dana yang disiapkan mencapai Rp3,5 miliar untuk 11 SD di berbagai kecamatan.
Ketua Komisi D DPRD Grobogan Mansata Indah Maratona menyambut baik langkah pemerintah daerah yang memberi perhatian serius pada sektor pendidikan.
Menurutnya, pendidikan merupakan sektor prioritas, sehingga keberpihakan anggaran kepada fasilitas sekolah memang sangat mendesak.
Baca Juga: Dana Transfer Pusat Turun 24,8 Persen, Grobogan Harus Putar Otak Susun RAPBD 2026
“Kami berharap alokasi ini tepat sasaran, transparan, dan sesuai kebutuhan lapangan, agar anak-anak kita bisa belajar dengan nyaman dan aman,” ujarnya, Selasa (9/9).
Mansata menegaskan, Komisi D mendorong agar perbaikan sekolah tidak hanya bersifat tambal sulam, tetapi direncanakan secara jangka panjang melalui APBD murni.
“Komisi D siap mengawal realisasi anggaran ini agar benar-benar memberi manfaat nyata bagi dunia pendidikan dan masa depan generasi muda Grobogan,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Grobogan mengalokasikan anggaran Rp3,5 miliar dalam APBD Perubahan tahun ini untuk memperbaiki 11 sekolah dasar (SD) yang mengalami kerusakan.
Rincian sekolah penerima anggaran tersebar di sejumlah kecamatan antara lain, SDN 2 Rambat, SDN 4 Karanganyar, dan SDN 4 Suru di Kecamatan Geyer, SDN Rajek Kecamatan Godong, SDN 2 Ginggangtani Kecamatan Gubug, serta SDN 2 Terkesi dan SDN 1 Kandangrejo Kecamatan Klambu.
Selain itu, ada SDN 3 Gundih Kecamatan Geyer yang mendapat alokasi terbesar, yakni Rp 761,7 juta.
Disusul SDN 1 Karangsono Kecamatan Karangrayung Rp 649,2 juta, SDN 2 Ngembak Kecamatan Purwodadi Rp 366,1 juta, serta SDN 3 Pengkol Kecamatan Penawangan Rp 849,2 juta.
Jika ditotal, seluruh anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 3,547 miliar.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas sarana pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak bagi siswa.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Grobogan, M Irfan, menyampaikan saat ini proses masih dalam tahap survei lapangan ke sekolah penerima.
“Target tetap harus selesai tahun ini,” jelasnya.
Meski begitu, Irfan mengungkapkan masih ada sekitar 100 sekolah dasar lain di Grobogan yang juga membutuhkan perbaikan namun belum terakomodasi.
Ia menilai keterbatasan anggaran membuat belum semua kebutuhan bisa dipenuhi.
“Apalagi tahun ini Grobogan tidak memperoleh dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana tahun sebelumnya,” katanya.
Pada tahun lalu, empat SD di Grobogan mendapat bantuan perbaikan dari Kementerian PU dan lima SD dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Tahun ini, DAK hanya tersedia untuk revitalisasi SD yang dikerjakan secara swakelola oleh sekolah.
Dengan kondisi itu, pemerintah daerah berharap penggunaan Dana Alokasi Umum dan anggaran perubahan bisa menjadi langkah awal pemerataan kualitas sarana pendidikan di seluruh wilayah Grobogan.
Editor: Tanu Raga







